REKENING DONASI MOSSDEF SYSTEM : BANK MU'AMALAT CABANG YOGYAKARTA NOMOR 0117546129 A/N NUGROHO AGUNG WIBOWO atau BANK BRI SYARIAH KCP JOGJA A DAHLAN A/N NUGROHO AGUNG WIBOWO NOREK. 1002252771.

Rabu, 14 Desember 2011

Do'a Gundah Gulana

Posted by Nugroho Agung Wibowo On 08.39 0 komentar


Kesedihan, kegundahan dan kecemasan adalah perasaan-perasaan yang biasa singgah di dalam hati. perasaan-perasaan itu muncul tanpa dikehendaki. Karenanya pula berlalulah perasaan senang dan gembira.

Begitulah hati manusia. Kadang baik kadang buruk. Semuanya bisa memberikan dampak positif atau negatif bagi tubuh manusia. Jika hatinya baik, niscaya akan baik pula perilaku tubuhnya dan jika buruk maka akan buruk pula perangainya. Demikian pula jika hatinya gembira, akan riang pula sikap dan gerakannya. Sebaliknya, jika hatinya gundah gulana, maka akan lesu dan tidak bersemangat tingkah lakunya.

Semua perihal ini telah dijelaskan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik niscaya baiklah seluruh tubuh dan apabila ia rusak, maka akan rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah ia adalah hati." (Muttafaqun 'alaihi)

Mengomentari hadits ini, Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah di dalam Fathul Bari 1/137 mengatakan : "Yang demikian dikarenakan hati adalah pemimpin seluruh tubuh."

Kegundahan dan kegelisahan begitu sering merasuki hati, dan tidak semua orang mampu menghindarinya. Hanya segelintir orang saja yang sanggup mengatasinya. Terlebih lagi di jaman sekarang ini, di mana nyawa seakan begitu murah dan keamanan terasa mahal harganya. Hari-hari dilalui manusia dengan segudang problem yang menumbuhkan kegundahan di hatinya dan berakibat tidak baik terhadap aktifitasnya.

Begitu mudahnya kegundahan menimpa manusia sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya agarhanya mengadu kepada Allah dalam menyelesaikan urusannya. Begitu pula bila meminta ketenangan untuk jiwanya. Karena hati manusia adalah milik Allah dan berada di antara dua jari jemari Allah, dibolak-balikkan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Sesungguhnya hati-hati anak Adam ada di antara dua jari jemari Allah seperti layaknya satu hati yang Allah memalingkannya sesuai dengan kehendak-Nya." Kemudian beliau berkata : "Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati-hati kami pada ketaatan kepada-Mu." (HR. Muslim)

Hanya kepada Allah-lah kita memohon dan meminta penyelesaian dari kegundahan hati, karena Dia-lah yang memiliki hati manusia. Rasulullah telah mengajarkan kepada umatnya doa-doa untuk mengatasi kegundahan hati, agar mereka mengadukan segala keluhan hanya kepada Allah semata, tidak kepada selain-Nya dan hanya mengatasinya dengan tuntunan Rasul-Nya, bukan malah bermaksiat kepada-Nya.

Sebagaimana kita saksikan di masyarakat sekarang ini, kebanyakan mereka mengobati kegundahan hatinya dengan mendatangi tempat-tempat maksiat, dan mengatasi permasalahannya dengan melakukan larangan-larangan-Nya. Semua ini mereka lakukan dengan alasan mencari hiburan dan ketenangan.

Sungguh merugi orang-orang yang berbuat demikian, dan beruntunglah orang-orang yang kembali kepada Allah dengan tuntunan Rasulullah.

Ada beberapa doa yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya ketika mereka gundah gulana, di antaranya :
"Allahumma innii 'abduka wabnu 'abdika wabnu amatika, naashiyatii biyadika maadhin fii khukmuka, 'adlun fii qodhoouka asaluka bikulli ismii huwalaka sammaitabihi nafsaka, au anzaltahu fii kitaabika au 'allamtahu akhadan min kholqika au ista'tsartabihi fii 'ilmil ghoibi 'indaka an taj'alal qur'ana robi'a qolbii, wa nuuro shodrii, wajala'a khuznii wa dzahaaba hammii." "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, ubun-ubunmu berada di tangan-Mu, berlaku padaku hukum-Mu, adil bagiku ketentuan-Mu, aku memohon kepada-Mu dengan seluruh nama-Mu yang telah kau namai diri-Mu dengannya atau yang Kau turunkan di dalam kitab-Mu, atau yang Kau ajarkan kepada salah seorang dari hamba-Mu, atau Kau simpan di alam ghaib di sisi-Mu. Jadikanlah Qur'an sebagai penyejuk hatiku, penerang jiwaku, pengobat sedihku dan penghapus kegundahanku." (HR. Ahmad dan lainnya dengan sanad shahih, lihat Shahih Kitabul Adzkar wa Dlaifuhu 1/338)

Begitu agungnya doa ini sehingga apabila seorang hamba yang ditimpa kegundahan membacanya niscaya Allah akan menghilangkan kegundahannya dan menggantikannya dengan kegembiraan, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Di dalam riwayat yang lain dijelaskan, apabila Rasulullah mendapati suatu perkara yang menyusahkan hati, Beliau segera berdoa :
"Yaa hayyun yaa qoyyuum birohmatika astaghyitsu."
"Ya Hayyun, ya Qayyum, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan." (HR. At-Tirmidzi, lihat Shahih At-Tirmidzi no. 2796)

Demikian pula dengan doa berikut ini, yang juga Rasulullah sering membacanya :
"Allahumma innii a'udzubika minal 'ajzi wal kasali wal bukhli wal jubni wa dlola'id dayni wa gholabatir rijaali."
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan, keresahan, kelemahan, kemalasan, kekikiran, ketakutan, terbebani hutang dan dikalahkan manusia." (HR. Bukhori)

Berdoa dengan doa-doa ini adalah caraterbaik untuk menghilangkan kegundahan. Dengan membacanya berarti seorang hamba telah mengadukan kesulitannya kepada Allah yang memiliki dan menguasai hatinya serta membolak-balikkannya atau memalingkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan membacanya pula, seorang hamba akan mendapatkan ketenangan jiwa dan ketentraman yang dapat mendorong dirinya untuk hidup lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Allah Ta'ala berfirman :
"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram." (Q.S. Ar-Ra'du : 28)

Mudah-mudahan kita termasuk dari orang-orang yang mendapatkan pengampunan dosa dari Allah Subhanahu wa Ta'ala atas segala musibah yang menimpa kita hingga kegundahan yang melanda jiwa, seperti apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam haditsnya :
"Tidak ada yang menimpa seorang mukmin dari rasa sakit dan kesulitan, tidak pula keperihan dan kesulitan hingga kegundahan yang menyusahkan kecuali akan diampunkan kesalahan-kesalahannya dengan hal itu semua." (HR. Muslim)

Mudah-mudahan.

Maraji' :
1. Al-Wabilus Shayyib Minal KalimutThayyib, Ibnul Qayyim.
2. Shahih Kitabul Adzkar wa Dla'ifuhu, Syaikh Salim Al-Hilali.
3. Qawaid wa Fawaid, Nadhim Muhammad Sulthan.
4. Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqalani.

0 komentar:

Posting Komentar