
Orang bijak berkata, "Dengan berbicara maka orang lain akan tahu siapa Anda." Untuk itu pandai-pandailah dalam berbicara. Kepandaian atau seni berbicara merupakan kebutuhan setiap manusia. Orang yang pandai berbicara atau tahu seninya berbicara akan merasakan lidah lebih cepat menyuarakan bisikan hati.
Orang yang pandai atau tahu seninya berbicara bukan berarti orang yang banyak berbicara, melainkan orang yang tahu kapan ia harus berbicara dan kapan tidak harus bicara sesuai kondisi dan kepentingannya.
Cara atau gaya Anda dalam berbicara dapat mempengaruhi penilaian orang lain terhadap diri Anda. Contoh kasus, orang lain akan merasa bosan jika Anda terlalu bertele-tele dan tidak fokus dalam pembicaraan. Karenanya dalam suatu pembicaraan, sesuatu yang disampaikan secara singkat dan tepat akan mendapatkan kehormatan. Pembicaraan yang baik adalah pembicaraan yang singkat dan mengena. Karena hal-hal yang baik jika disampaikan secara singkat akan semakin baik, dan hal-hal yang buruk jika disampaikan secara singkat akan menjadi tidak begitu buruk.
Hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam berbicara adalah bahan pembicaraan. Sesuatu yang baru dan segar adalah sumber pembicaraan yang menarik. Namun, jangan atau hindarkan untuk membicarakan perihal diri sendiri. Karena hal ini bisa menimbulkan kesombongan diri dan tentu menjadi gangguan bagi orang lain yang mendengarkan.
Merupakan kemenangan besar apabila dalam berbicara dapat menarik hati dan menumbuhkan kepercayaan diri orang lain. Jangan sebaliknya, berbicara tentang hal-hal yang berisi keluhan atau keputusasaan yang dapat berakibat menurunkan harga diri.
Dalam berbicara kearifan lebih diutamakan daripada kecepatan atau banyak berbicara. Anda perlu beradaptasi diri dengan berbagai macam watak atau karakter dan kecerdasan pihak lain.
Berbicaralah seakan-akan Anda menulis surat wasiat. Semakin sedikit kata-kata, semakin kecil perkara hukumnya. Karena banyak waktu untuk mengeluarkan kata-kata, tetapi tidak pernah ada waktu untuk menariknya kembali. Lidah lebih tajam dari pisau, maka pergunakan kesempatan Anda dalam berbicara secara efisien, fokus dan pada tempatnya yang tepat.
Sumber : Buku 7 Langkah Menuju Sukses halaman 54-57.

Ia memiliki nama lengkap Nugroho Agung Wibowo dan lebih terkenal dengan panggilan Agung Mossdef. Ia lahir di Sragen pada tanggal 17 Agustus 1978 silam. Pria lulusan SMU Muhammadiyah 2 Gemolong pada tahun 1997 mulai merintis Mossdef System sejak tahun 31 Mei 2006 dengan nama Singa Tauhid di Yogyakarta, kemudian pada tanggal 10 Januari 2007 ia merubah nama dari Singa Tauhid menjadi Petarung Tauhid, dan pada tanggal 20 November 2007 ia merubah nama lagi menjadi Moslem Military Martial Art atau disingkat dengan M3A, dan akhirnya tempat pada tanggal 20 Desember 2008 ia menetapkan dan mendeklarasikan dengan nama Moslem Self-Defence System atau disingkat dengan Mossdef System dan lebih dikenal dengan Moslem Street Fighting.
0 komentar:
Posting Komentar