Ialah perbuatan sihir untuk menceraikan antara suami istri atau untuk menimbulkan kebencian dan permusuhan antara dua orang sahabat atau dua orang mitra.
Macam-macam
1. Pemutusan hubungan antara seseorang dengan ibunya.
2. Pemutusan hubungan antara seseorang dengan bapaknya.
3. Pemutusan hubungan antara seseorang dengan saudaranya.
4. Pemutusan hubungan antara seseorang dengan temannya.
5. Pemutusan hubungan antara seseorang dengan mitranya dalam perdagangan atau lainnya.
6. Perceraian antara suami dengan istrinya. Jenis ini yang paling berbahaya dan paling banyak tersebar.
Gejala-gejala Sihir Perceraian
1. Berubahnya keadaan secara mendadak, dari cinta menjadi benci.
2. Banyak terjadi saling meragukan antara keduanya.
3. Tidak meminta maaf.
4. Memperbesar sebab perselisihan, sekalipun sangat sepele.
5. Terbaliknya gambaran seorang suami di mata istrinya dan sebaliknya. Sehingga seorang suami melihat istrinya sangat jelek, sekalipun sebenarnya termasuk wanita paling cantik. Pada hakekatnya syetan yang ditugasi melakukan sihir itulah yang tergambar di wajahnya dalam rupa yang jelek. Demikianlah pula sang istri, melihat suaminya dalam wajah yang menakutkan.
6. Orang yang tersihir membenci setiap perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain (pasangannya).
7. Orang yang tersihir membenci tempat tinggal pihak lain, misalnya istri melihat suami di luar rumah dalam keadaan jiwa yang baik tetapi ketika masuk rumah, dia merasa sumpek berat.
Al Hafidz Ibnu Katsir berkata : Sebab perceraian antara suami istri akibat sihir adalah bayangan suami atau istri terhadapnya dalam rupa atau perilaku yang buruk atau sebab-sebab lainnya yang bisa menimbulkan perceraian. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/144)
Bagaimana Terjadinya Sihir Perceraian ?
Seseorang datang kepada tukang sihir dan meminta kepadanya agar menceraikan antara si fulandan istrinya, kemudian tukang sihir meminta nama orang yang dimaksud dan nama ibunya berikut salah satu benda bekas pakainya (rambut, pakaian atau pecinya). Jika tidak bisa mendatangkan benda tersebut maka tukang sihir itu akan mengerjakan sihir dengan menggunakan air misalnya dan diperintahkannya agar menuangkannya di jalan orang yang akan disihir tersebut. Bila orang itu melewatinya maka sihir itu akan mengenainya. Atau diletakkan di atas makanan dan minumannya.
Pengobatannya
Pengobatannya terdiri dari tiga tahapan :
Tahapan Pertama : Tahapan sebelum pengobatan
1. Mempersiapkan suasana keimanan yang benar. Keluarkanlah foto-foto (makhluk bernyawa) dari rumah orang yang Anda obati agar malaikat berkenan memasukinya.
2. Keluarkanlah jimat atau penangkal yang ada pada penderita dan bakarlah jimat tersebut.
3. Bersihkan tempat dari lagu-lagu atau alat musik.
4. Bersihkan tempat dari pelanggaran syariat, seperti orang laki-laki yang memakai emas atau wanita yang membuka aurat atau orang yang menghisap rokok.
5. Memberikan pelajaran tentang aqidah kepada penderita dan keluarganya hingga hati mereka tidak memiliki ketergantungan kepada selain Allah.
6. Mendiagnosa keadaan, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada penderita untuk mengecek gejala yang ada, misalnya :
a. Apakah kamu kadang-kadang melihat istrimu dalam wajah yang buruk?
b. Apakah terjadi perselisihan antar kalian menyangkut masalah yang sepele?
c. Apakah kamu merasa lega di luar rumah dan jika kamu masuk lalu merasa sumpek sekali?
d. Apakah salah seorang diantara suami istri merasa susah dalam melakukan hubungan seksual?
e. Apakah salah seorang diantara keduanya merasa cemas dalam tidurnya atau mimpi menakutkan?
Lanjutkanlah pertanyaan hingga Anda temukan dua gejala atau lebih.
7. Berwudlulah sebelum memulai pengobatan dan perintahkan pula kepada orang yang bersama Anda.
8. Jika penderita wanita, janganlah Anda mulai pengobatan sehingga Anda pastikan telah menutup auratnya agar tidak terbuka pada saat pengobatan.
9. Janganlah Anda mengobati seorang wanita dalam keadaan melakukan pelanggaran syariat seperti membuka auratnya atau memakai wewangian atau memakai kutek di kuku-kukunya seperti wanita-wanita kafir.
10. Jangan Anda mengobati seorang wanita kecuali disertai salah seorang mahramnya.
11. Jangan Anda masukkan seseorang yang bukan dari mahramnya.
12. Bacalah "Laa haula walaa quwwata illa billah" dan mintalah bantuan kepada Allah.
Tahapan Kedua : Pengobatan
Letakkanlah tangan Anda di atas kepala penderita dan bacalah ruqyah di telinganya dengan tartil :
1. Al-Fatihah.
2. Al-Baqarah 1-5.
3. Al-Baqarah 102.
4. Al-Baqarah 163-164.
5. Al-Baqarah 255 (ayat kursi).
6. Al-Baqarah 285-286.
7. Ali-Imran 18-19.
8. Al-A'raaf 54-56.
9. Al-A'raaf 117-122.
10. Yunus 81-82 (bacalah ayat ini berulang-ulang).
11. Thaahaa 69 (bacalah ayat ini berulang-ulang).
12. Al-Mukminuun 115-118 (bacalah ayat ini berulang-ulang).
13. Ash-Shaaffaat 1-10.
14. Al-Ahqaaf 29-32.
15. Ar-Rahman 33-36.
16. Al-Hasyr 21-24.
17. Al-Jin 1-9.
18. Al-Ikhlash.
19. Al-Falaq.
20. An-Naas.
Setelah membacakan ruqyah ini dengan tartil di telinga penderita dan dengan suara keras maka akan terjadi salah satu diantara tiga keadaan :
Keadaan pertama :
Penderita mengalami kesurupan dan ada jin yang ditugasi mensihir berbicara melalui lidahnya. Dalam keadaan ini, hadapilah jin ini sebagaimana Anda menghadapi keadaan-keadaan kesurupan. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat buku "Wiqayatul Insan minal Jinni wasy Syaithan (edisi terjemahan, Kesurupan Jin dan Cara Pengobatannya Secara Islami" terbitan Rabbani Press).Tetapi Anda harus menanyakan beberapa pertanyaan kepada jin tersebut :
1. Siapa namamu? Apa agamamu? Kemudian hadapilah dia sesuai dengan agamanya. Jika dia jin kafir maka tawarkanlah kepadanya untuk masuk Islam. Jika dia jin Muslim maka jelaskan kepadanya bahwa apa yang dilakukannya tersebut yaitu menjadi "pelayan" tukang sihir, bertentangan dengan ajaran Islam dan tidak dibolehkan.
2. Tanyakan kepadanya dimana letak sihirnya, tetapi janganlah Anda mempercayainya sebelum jelas bagi Anda kebenaran perkatannya. Jika dia berkata bahwa sihirnya berada di tempat ini dan itu maka kirimlah seseorang untuk mengeluarkannya dari tempat tersebut jika memang ditemukan. Jika tidak ditemukan, berarti dia berdusta karena jin banyak yang berdusta.
3. Tanyakan kepadanya, apakah dia saja yang ditugasi mengerjakan sihir ataukah ada jin lainnya. Jika ada jin lainnya maka mintalah agar dia mendatangkannya dan hadapilah dia sebagaimana disebut dalam buku "Wiqayatul Insan minal Jinni wasy Syaithan, hal 85 (edisi terjemahan, Rabbani Press, 1995 hal, 110 pen.)
4. Kadang-kadang jin mengatakan kepada Anda bahwa si fulanlah yang pergi ke tukang sihir danmemintanya untuk mengerjakan sihir ini. Dalam keadaan seperti ini, janganlah Anda percaya
kepada jin tersebut karena dia ingin menimbulkan permusuhan diantara manusia, karena kesaksiannya secara syar'i tertolah sebab dia fasiq apalagi kefasikannya sangat nyata dengan dia menjadi pelayan tukang sihir tersebut.
Allah Ta'ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (Q.S. Al-Hujurat : 6)
Jika jin memberitahukan tempat sihir dan telah Anda keluarkan sihir tersebut maka bacakanlah ayat-ayat berikut ini di atas baskom berisi air :
1. Al-A'raaf 117-122.
2. Yunus 81-82.
3. Thaahaa 69.
4. Ayat kursi (Q.S. Al-Baqarah : 255).
Bacakanlah ayat-ayat tersebut di baskom berisi air. Ketika membaca ayat-ayat tersebut kenakanlah udara (uap) yang keluar bersama bacaan Al-Qur'an pada airnya. Kemudian larutkanlah sihir tersebut di air yang sudah dibacakan ruqyah tersebut, baik berupa kertas maupun wewangian atau benda lainnya, kemudian buanglah air tersebut di tempat yang jauh dari jalan orang.
Jika jin mengatakan bahwa orang yang terkena sihir telah meminum air sihir maka tanyakanlah kepada penderita. Jika dia sering merasakan sakit di lambung maka jin itu berkata jujur tetapi jika tidak berarti dia berdusta.
Jika ternyata jin itu berkata jujur maka buatlah kesepakatan dengannya agar dia keluar dari jasad penderita dan tidak kembali lagi kepadanya dan katakan bahwa Anda akan mengusir sihir insya Allah. Kemudian bacakanlah ayat 102 dari surat Al-Baqarah di air. Ayat ini dibacakan tujuh kali kemudian diminumkan kepada orang yang terkena sihir, selama 7 hari atau lebih setiap pagi dan sore.
Jika jin mengatakan bahwa orang yang tersihir telah menginjak sihir atau disihir dengan menggunakan salah satu benda bekas pakainya (rambut atau pakaiannya) maka bacakanlah ayat-ayat tersebut di atas ke dalam air kemudian air itu diminumkan oleh penderita atau dipakai untuk mandi selama tujuh hari diluar kamar mandi. Air itu dibuang ke jalan misalnya atau ke tempat di luar kamar mandi. Hal ini bisa saja dilakukan lebih dari tujuh hari hingga penyakitnya itu hilang.
Kemudian perintahkanlah jin tersebut untuk keluar dan tidak kembali lagi lalu ambillah janji darinya (lihat di buku Wiqayatul Insan hal. 86/edisi terjemahan oleh Rabbani Press, 1995 hal. 111) dan perintahkan keluar.
Seminggu kemudian bacakanlah ruqyah kepadanya sekali lagi. Jika tidak merasakan apa-apa maka alhamdulillah sihirnya telah hilang.Jika penderita kesurupan lagi berarti jin tersebut berdusta dan belum keluar. Maka, tanyakanlah jin tersebut apa sebabnya dia belum keluar dan hadapilah dengan lembut. Jika menyambut dengan baik (keluar) maka segala puji bagi Allah. Jika tidak mau keluar, maka pukullah dan bacakan ruqyah serta siksalah dengan berbagai macam bentuk penyiksaan. Jika penderita tidak kesurupan tetapi merasa pusing atau sempoyongan dan lain sebagainya maka berilah kaset atau CD yang berisi rekaman ayat Al-Kursi berulang-ulang agar didengarkan selama sejam setiap hari tiga kali selama masa satu bulan penuh. Sebulan kemudian bacakanlah kepadanya (ruqyah) maka insya Allah ia telah sembuh. Jika belum, maka rekamkan surat Ash-Shaaffaat, Yasin, Ad-Dukhan dan Al-Jin di dalam satu kaset atau CD dan perintahkan agar
dia mendengarkannya tiga kali sehari selama waktu tiga pekan maka dengan izin Allah akan sembuh. Jika tidak, tambahkan masa pengobatannya.
Keadaan kedua :
Jika pada waktu dibacakan ruqyah merasa pusing, gemetar, berontak atau pusing berat, tetapi tidak kesurupan maka ulangilah membacakan ruqyah tersebut tiga kali. Jika sudah kesurupan maka hadapilah sebagaimana dalam keadaan pertama. Jika tidak kesurupan tetapi gemetaran dan pusingnya mulai berkurang maka bacakanlah kepadanya ruqyah selama tiga, tujuh atau sembilan hari. Dengan izin Allah Ta'ala ia akan sembuh.
1. Rekamkan surat Ash-Shaaffaat sekali dan ayat Al-Kursi berulang-ulang di dalam sebuah kaset atau CD untuk didengarkan tiga kali dalam sehari.
2. Menjaga shalat berjama'ah.
3. Setelah shalat Shubuh membaca :
"Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalahu, lahulmulku walahulhamdu wahuwa 'ala kulli syai'in qadiir."
sebanyak 100 kali, selama sebulan.
Perlu diketahui bahwa rasa sakit akan semakin bertambah pada sepuluh hari pertama atau sekitar 15 hari, kemudian akan berkurang secara bertahap. Di akhir bulan rasa sakit itu akan hilang insya Allah. Setelah itu Anda "periksa" lagi dengan membaca ruqyah kepadanya dan insya Allah dia tidak merasakan apa-apa, pertanda sihir telah hilang.
Kemungkinan juga rasa sakit akan bertambah berat sepanjang bulan disamping merasakan sumpek di dada. Dalam keadaan seperti ini bacakanlah ruqyah tiga kali maka insya Allah dia akan kesurupan kemudian hadapilah sebagaimana cara menghadapi pada keadaan pertama.
Keadaan ketiga :
Penderita tidak merasakan apa-apa pada saat dibacakan ruqyah. Dalam keadaan seperti ini, tanyakanlah tentang sejumlah gejala sekali lagi. Jika tidak Anda dapatkan gejalanya maka ia bukan orang yang terkena sihir, juga tidak sakit. Bisa Anda cek lagi dengan membacakan ruqyah tiga kali. Jika muncul gejalanya dan ketika Anda bacakan ruqyah berkali-kali dia tetap tidak merasakan sesuatu hal ini jarang sekali terjadi. Maka berilah hal-hal berikut :
1. Rekamkan surat Yasin, Ad-Dukhan dan Al-Jin di dalam kaset atau CD dan perdengarkan kepadanya 3 kali setiap hari.
2. Memperbanyak istighfar, 100 kali atau lebih setiap hari.
3. Memperbanyak mengucapkan : "Laa haula wa laa quwwata illa billah" 100 kali atau lebih setiap hari. Semua ini dilakukan selama satu bulan, kemudian Anda bacakan ruqyah kepadanya dan hadapilah sebagaimana dalam dua keadaan di atas.
Tahapan Ketiga : Tahapan Setelah Pengobatan
Bila Allah telah menyembuhkannya melalui usaha Anda dan dia sudah merasa sehat maka pujilah Allah Yang telah memperkenankan Anda. Tingkatkanlah rasa butuh Anda kepada Allah agar Allah Ta'ala memberikan taufiq-Nya kepada Anda menghadapi keadaan-keadaan yang lainnya. Janganlah sampai hal tersebut menjadi sebab kesombongan Anda. Allah Ta'ala berfirman :
"Dan (ingatlah), tatkala Rabbmu memaklumkan : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya siksa-Ku sangat pedih." (Q.S. Ibrahim : 7)
Pada tahapan ini penderita terancam oleh datangnya sihir baru karena kebanyakan orang yang mengerjakan sihir apabila merasa bahwa penderita telah pergi ke salah seorang Mu'alij (pengobat) untuk berobat maka mereka akan kembali lagi ke tukang sihir untuk mensihir lagi. Oleh sebab itu, penderita (yang baru saja sembuh) hendaknya jangan memberitahukan hal tersebut kepada siapapun.
Disamping itu, berilah beberapa pembentengan diri berikut ini :
1. Selalu menjaga shalat berjamaah.
2. Tidak mendengarkan lagu-lagu dan musik.
3. Wudlu sebelum tidur dan membaca ayat Al-Kursi.
4. Membaca basmalah setiap memulai sesuatu.
5. Setiap selesai shalat Shubuh membaca 100 kali : "Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalahu, lahulmulku walahulhamdu wahuwa 'ala kulli syai'in qadiir."
6. Setiap hari jangan sampai tidak membaca Al-Quran sama sekali atau mendengarkannya jika tidak bisa membaca (atau mulai belajar membaca).
7. Bergaul dengan orang-orang shalih.
8. Selalu menjaga dzikir-dzikir waktu pagi dan sore.
Sumber : Buku Sihir dan Cara Pengobatannya Secara Islami, Rabbani Press,tahun 1995, hal.78-92.
0 komentar:
Posting Komentar