Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengajarkan kepada kaum muslimin dalam bersiap siaga untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan menyerang kaum muslimin, dalam surat An-Nisa' ayat 71 Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kalian ...."
Dan juga Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 60 :
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi ...."
Berkata Syaikh Abdurrahman bin Nasir As-Sa'di dalam karyanya Taisirul Karimir Rahman tentang pengertian ayat 60 surat Al-Anfal tersebut diatas adalah : "Apa yang mampu kalian persiapkan berupa kekuatan : yaitu seluruh apa yang mampu kalian persiapkan berupa kekuatan akal (strategi) atau kekuatan badan (fisik yang kuat dan terlatih) dan juga berbagai jenis persenjataan."
Dalam riwayat Muslim, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda :
"Dari 'Uqbah bin Amir beliau berkata : saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau berada di atas mimbar membaca (ayat) "Dan siapkanlah kekuatan yang kalian sanggupi untuk menghadapi mereka." (Beliau berkata) : "Ingatlah kekuatan itu adalah membidik, kekuatan itu adalah membidik, kekuatan itu adalah membidik." (HR. Muslim no. 1917)
Pada saat itu senjata yang bisa dilepas dari jarak jauh dengan disertai membidik adalah anak panah yang dilempar dengan tali busur. Dalam perkembangan persenjataan pada masa sekarang yang mampu melemparkan senjata yang berupa peluru kecil dengan disertai membidik dan dibantu dengan alat pelontar yang berupa pelatuk adalah senjata api jenis pistol dan sejenisnya.
Jadi antara panah dengan senjata api jenis pistol atau sejenisnya terdapat kesamaan yaitu sama-sama melempar atau melontarkan senjata dari pemiliknya.
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi menafsirkan ayat 60 surat Al-Anfal yaitu memberikan urusan kepemimpinan peperangan adalah diserahkan kepada orang-orang yang mumpuni baik dalam kemampuan fisik, ilmu peperangan dan iman kerohanian. (Lihat Nidaatul rohman li ahlil iman).
Dalam memberantas kemungkaran juga diperlukan kekuatan fisik, dalam hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu :
"Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangan ...." (HR. Muslim)
Perlu persiapan fisik yang terlatih guna menghadapi respon para pelaku kejahatan atau kemungkaran yang melakukan perlawanan.
Salah satu bentuk latihan persiapan fisik dalam menghadapi pelaku kejahatan atau kemungkaran adalah dengan berlatih gulat.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bergulat dengan Rukanah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berhasil mengalahkan Rukanah. (Lihat Sunan Abi Daud kitab Al-Libas juz 4 hal. 54 no. 4078, Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani, lihat Irwaul Ghalil juz 5 hal. 329, no. hadits 1503 dan lihat Al-Ishabah fi Tamyis Ash-Shahabah dalam biografi "Rukanah")
Di zaman sekarang jenis latihan persiapan fisik sangatlah beragam dan kaum muslimin di beri teramat banyak kesempatan untuk memilihnya.
Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa para Sahabat beliau berlatih fisik seperti yang telah dicontohkan oleh Rasululah dan sahabat beliau Rukanah dan keahlian mempergunakan senjata dalam rangka hiburan sekaligus melakukan syiar agama Islam dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi musuh-musuh Islam.
Dari Aisyah radliyallahu 'anha beliau berkata :
"Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menutupiku dan aku melihat orang-orang Habasyah bermain (tombak) di masjid." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan, Dari Salamah bin Al-Akwa' radliyallahu 'anhu, beliau berkata : Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melalui beberapa orang dari Kabilah Aslam yang sedang berlomba membidik, maka beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Bidiklah, wahai Bani Ismail, karena ayah kalian dulunya adalah jagoan membidik, bidiklah dan saya bersama bani fulan." Maka salah satu dari dua kelompok menahan tangannya. Maka Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Kenapa kalian tidak membidik?" Mereka menjawab : "Bagaimana kami melempar sedang engkau bersama mereka." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Bidiklah dan aku bersama kalian semua." (HR. Bukhari no. 2899, 3373, 3507)
Dan masih banyak lagi riwayat-riwayat tentang betapa dianjurkannya kaum muslimin untuk mempersiapkan diri baik berupa persiapan fisik maupun persiapan dalam bentuk bermain senjata.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga sangat membenci kepada orang yang sebelumnya mengetahui tentang sistem pertahanan diri kemudian melupakannya dalam sebuah hadits shahih yang berbunyi :
"Dari 'Uqbah bin 'Amir, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda : "Siapa yang mengetahui cara membidik kemudian dia meninggalkannya (melupakannya) maka dia bukan dari kami atau dia telah bermaksiat." (HR. Muslim no. 1919)
Dengan berlatih sistem pertahanan diri inilah seorang muslim siap menghadapi segala kemungkinan yang membahayakan dirinya dalam bentuk penyerangan fisik, dimanapun dan kapanpun, baik di jalanan ataupun dilingkungan sekitarnya, sehingga kaum muslimin sangat ditakuti dan disegani oleh para musuh-musuh Islam apabila kaum muslimin membiasakan dirinya berlatih dengan sistem pertahanan diri.
Wallahu a'lam bishawwab.
0 komentar:
Posting Komentar