REKENING DONASI MOSSDEF SYSTEM : BANK MU'AMALAT CABANG YOGYAKARTA NOMOR 0117546129 A/N NUGROHO AGUNG WIBOWO atau BANK BRI SYARIAH KCP JOGJA A DAHLAN A/N NUGROHO AGUNG WIBOWO NOREK. 1002252771.

Sabtu, 12 Juni 2010

Doa Mengatasi Masalah Yang Melilit

Posted by Nugroho Agung Wibowo On 21.01 0 komentar


Dalam kehidupan sehari-hari kita kadang menemui kesulitan dan berbagai problem atau masalah. Oleh sebab itu kita dituntunkan untuk berdo'a kepada Allah, karena do'a adalah sebab yang paling kuat untuk menghindarkan diri dari berbagai masalah dan mendapatkan apa yang diinginkan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuntunkan kita berdo'a apabila dalam kesulitan sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas :
"Dari Ibnu Abbas radliyalla 'anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika dalam kesulitan berdo'a : Laa ilaha illallahul 'adziimul khaliimu, laa ilaha illallahu rabbul 'arsyil 'adziimu, laa ilaha illallahu rabbus samaa waati, wa rabbul ardli wa rabbul 'arsyil kariimu. (Tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah Yang Maha Agung, Maha Menahan Kemarahan, tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah, Tuhan 'Arsy Yang Maha Agung, tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah, Tuhan langit dan Tuhan bumi dan Tuhan 'Arsy yang Maha Mulia)." (Muttafaqun 'alaihi)

Apabila seseorang berdo'a dengan do'a ini ketika dalam kesulitan, maka do'a ini adalah sebab untuk mengeluarkannya dari kesulitan.

Dari hadits Sa'ad bin Abi Waqqas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Do'a Dzu Nun (Nabi Yunus) ketika berdo'a dan beliau berada di perut ikan Hut : Laa ilaha illa anta subhaa naka inii kuntu minadz dzaalimiina (Tidak ada sesembahan yang benar selain Engkau Maha Suci Engkau sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang menganiaya diri sendiri (Al-Anbiya' : 87)). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdo'a dengan do'a ini pada suatu perkara kecuali Allah akan kabulkan baginya." (HR. At-Tirmidzi hadits no. 3505, dan beliau mengatakan hadits tersebut shahih)

Dalam Mustadrak Al-Hakim dari Sa'ad bin Abi Waqqas juga : bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Maukah aku beritahu kalian sesuatu jika salah seorang dari kalian ditimpa perkara yang menyusahkan, kemudian dia berdo'a dengan-Nya, maka Allah akan memberi jalan keluar dari perkara itu, yaitu do'anya Dzunun (nabi Yunus 'alaihis sallam)." (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Al-Hakim. Dan Al-Albani dalam Shahihnya 1744)

Do'a ialah seruan hamba kepada Rabbnya (Tuhannya) 'Azza wa Jalla dengan mengucapkan "ya Rabbi ya Rabbi" dalam rangka meminta kepada Allah apa yang diinginkannya dan apa yang dihindarkannya, dan menghilangkan apa yang dibencinya.

"Dari Anas bin Malik berkata : Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika menimpanya sesuatu perkara yang menyusahkan, beliau berdo'a : "Yaa hayyu yaa qayyuumu birahmatika astaghiitsu (Wahai yang Maha Hidup, Yang Maha Menegakkan, dengan rahmat-Mu aku minta dilepaskan dari malapetaka ini)." (Hadits Hasan, dikeluarkan oleh Tirmidzi 3524)

Dari Nu'man bin Basyir dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda :
"Do'a itu adalah ibadah." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih)

Karena di dalam berdo'a terkandung sifat menghadap kepada Allah dan mengakui keutamaan dan kemurahan-Nya. Dan juga berdo'a kepada Allah mengakui kesempurnaan Allah dan Maha Mengabulkan do'a, maka berdo'a kepada selain Allah adalah perbuatan syirik karena do'a itu sendiri ialah ibadah, dan beribadah kepada selain Allah adalah syirik.

Syarat-syarat dikabulkannya do'a

1). Ikhlas
Mengikhlaskan do'a hanya kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lainnya, tidak beribadah dengan riya' (ingin dilihat makhluk) dan sum'ah (ingin didengar makhluk). Juga di dalam berdo'a kita merasa sangat membutuhkan kepada Allah, yang Allah Maha Kaya dan Maha Kuasa memberikan apa yang kita minta.

2. Bukan do'a yang dosa dan melampaui batas
Do'a yang demikian ini tidak dikabulkan walaupun do'a seorang bapak untuk anaknya, seperti meminta sesuatu yang haram. Yang demikian ini melampaui batas. Seperti juga berdo'a meminta dirinya menjadi Nabi dan juga seperti seorang bapak yang mendo'akan kejelekkan anaknya karena marah ketika melihat anaknya bergaul dengan orang-orang shalih. Yang seperti ini adalah dosa.

3. Berdo'a kepada Allah dan yakin dikabulkan
Yaitu bukan do'a coba-coba seperti seseorang yang berdo'a kemudian dia melihat dikabulkan do'a tersebut atau tidak, maka yang demikian ini tidak dikabulkan. Berdo'alah kepada Allah dan engkau merasa yakin bahwa Allah akan mengabulkan do'amu, tanpa keraguan.

4. Menjauhi yang haram
Orang yang memakan makanan yang haram, atau makan hasil riba, atau dari menipu, makanya do'anya tidak dikabulkan. Dalilnya ialah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Seseorang yang bepergian jauh kusut rambutnya dan berdebu bajunya menengadahkan tangannya ke langit kemudian mengucapkan, ya Rabbi ya Rabbi (yakni do'a) tetapi makan makanan yang haram, minum minuman yang haram, dan pakaiannya dari hasil yang haram, dan dikenyangkan dengan yang haram, maka bagaimana mungkin orang yang demikian do'anya dikabulkan." (HR. Muslim dalam Shahihnya bab Zakat no. 65 dari Abu Hurairah)

Maka bagi orang yang ingin do'anya dikabulkan harus memperhatikan empat perkara tersebut di atas.

Do'a yang dikabulkan mendapatkan salah satu yang di bawah ini :
1. Engkau diberi oleh Allah apa yang engkau minta.
2. Dipalingkan dari engkau suatu kejelekan yang sebanding atau lebih besar dari apa yang engkau minta.
3. Disimpan do'a itu untuk diberikan pahalanya di hari kiamat nanti.

Berdo'alah kepada Allah karena do'a itu adalah ibadah. Dikabulkan atau tidak dikabulkan engkau akan tetap engkau beribadah kepada Allah dan engkau mendapat pahala. Sampai-sampai salah seorang yang tali sandalnya putus, maka mintalah kepada Allah agar dimudahkan mendapatkan gantinya. Apalagi jika engkau menghadapi kesulitan, berdo'alah agar terlepas dari kesulitan tersebut.

Wallahu a'lam.

Sumber : Majalah Salafy Edisi 6 Tahun ke 5 halaman 70-72.

0 komentar:

Posting Komentar