REKENING DONASI MOSSDEF SYSTEM : BANK MU'AMALAT CABANG YOGYAKARTA NOMOR 0117546129 A/N NUGROHO AGUNG WIBOWO atau BANK BRI SYARIAH KCP JOGJA A DAHLAN A/N NUGROHO AGUNG WIBOWO NOREK. 1002252771.

Senin, 16 November 2009

Tauhid Dalam Kehidupan Manusia

Posted by Nugroho Agung Wibowo On 17.36 0 komentar


Tauhid apabila mengawali dan mendasari kehidupan individu dan jamaah akan mewujudkan buah yang paling baik, bahkan menjadi idaman setiap orang atau kelompok. Di antara buahnya yang akan dipetik antara lain :

1. Memerdekakan manusia dari penghambaan dan ketundukan kepada selain Allah, artinya memerdekan akal mereka dari khurafat-khurafat dan tahayul-tahayul, memerdekakan mereka dari ketundukan, penghinaan dan kepasrahan (kepada selain pemilik-Nya), memerdekakan jeritan hidup setiap orang dari penguasa-penguasa yang dhalim, sesembahan-sesembahan, tukang sihir dan tukang tenung. Oleh karena demikian buahnya maka tokoh-tokoh kebatilan dan kesyirikan berusaha menghadang derap langkah dakwah para Nabi dan Rasul secara umum dan dakwah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam secara khusus.

Musuh-musuh para Rasul dan Nabi itu mengetahui apa makna yang terkandung dalam kalimat la ilaha illallah. Makna yang terkandung adalah "proklamasi umum tentang kemerdekaan manusia dan proklamasi tentang keruntuhan tahta para penguasa-penguasa jahat dari kedustaan mereka dan juga merupakan pemberitahuan tentang ketinggian dahi orang-orang yang beriman yang tidak akan sujud kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala." Allah berfirman :
"Dan seperti itulah Kami jadikan bagi setiap Nabi musuh dari orang-orang yang berdosa dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong." (Al-Furqan : 31)

Allah berfirman :
"Janganlah kalian bersikap lemah dan jangan pula kalian bersedih hati, padahal kalian-lah orang-orang yang paling tinggi jika kalian orang-orang yang beriman." (Ali Imran : 139)

2. Tauhid membentuk pribadi yang harmonis sehingga seseorang mengetahui arah hidup dan tujuannya. Bagaimana tidak? Orang-orang yang bertauhid akan mengetahui kepada siapa dia mengadu dan mengeluh baik dalam keadaan sepi maupun ramai, dalam keadaan senang ataupun sedih. Berbeda dengan orang-orang musyrik yang tidak bertauhid, hatinya terpecah-pecah kepada tuhan-tuhan yang banyak. Satu waktu dia mengeluh kepada makhluk yang hidup, di waktu lain dia mengeluh kepada mereka yang sudah mati. Di sinilah Nabi Yusuf 'alaihis sallam menyinggung dua orang yang dipenjara bersamanya :
"Hai kedua penghuni penjara, manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Tunggal lagi Maha Perkasa." (Yusuf : 39)

Seorang mukmin yang bertauhid mengabdikan dirinya hanya kepada Allah, mengetahui perkara yang akan menjadikan Allah ridla dan benci. Dia akan berhenti pada apa saja yang diridlai Rabb-Nya. Bagaimana tidak akan tentram hatinya dengan yang demikian?

Adapun orang-orang yang menyekutukan Allah, Rabb yang satu menarik dia ke kanan dan yang lain ke kiri, dan dalam keadaan yang demikian dirinya tercabik-cabik tidak memiliki pendirian.

3. Tauhid merupakan sumber keamanan dan ketenangan, karena akan mengisi jiwa-jiwa pemiliknya dengan ketenangan dan ketentraman sehingga dia hanya takut kepada Allah. Bahkan tauhid menutup pintu-pintu yang akan mengundang ketakutan seperti ketakutan akan rezeki, diri sendiri atau keluarganya. Seorang mukmin yang bertauhid tidak ada rasa takut pada dirinya kecuali takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Engkau menyaksikan dia tenang ketika orang-orang ditimpa ketakutan, tentram ketika orang lain mengalami kegundahan-gulanaan. Inilah yang telah diriwayatkan oleh Allah dalam firman-Nya :
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kedhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Al-An'am : 82)

Keamanan yang didapat oleh setiap orang mukmin munculnya dari dalam jiwa, bukan karena penjagaan tentara atau polisi. Hal ini hanya sebatas keamanan di dunia, tetapi keamanan di akhirat lebih abadi dan kekal.

4. Tauhid merupakan sumber kekuatan jiwa, karena tauhid itu akan mengilhami kepada pemiliknya jiwa yang kuat yang akan siap menghadapi sebesar apa pun badai kehidupan. Dia berharap hanya kepada Allah yang akan melepaskannya, yakin dan tawakkal, ridha dengan ketentuan Allah dan bersabar dari bala' yang menimpanya, dan merasa cukup, tidak butuh dengan apa yang ada di tangan makhluk. Dia hidup seperti gunung yang kokoh. Apabila turun musibah dia meminta kepada Allah untuk membebaskan dirinya, syiarnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
"Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan." (Al-Fatihah : 5)

Dan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan apabila kamu meminta tolong, maka mintalah kepada Allah." (HR. Imam At-Tirmidzi no. 1988 dari hadits Ibnu Abbas radliyallhu 'anhu. Syaikh Al-Albani rahimahullah menshahihkannya)

5. Tauhid merupakan asas persatuan dan persaudaraan.
Dengan tauhidullah diwujudkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
"Dan berpeganglah kalian dengan agama Allah seluruhnya dan jangan kalian bercerai berai." (Ali Imran : 103)

"Dari Abu MUsa Al-Asy'ari radliyallahu 'anhu, dia berkata : telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : 'Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti bangunan. Satu bagiannya menguatkan bagian yang lain." (HR. Bukhari no. 468 dan Muslim no. 2585)

"Dari Abu Abdillah Nu'man bin Basyir radliyallahu 'anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang dan cintanya mereka seperti satu tubuh. Apabila satu organ mengeluh kesakitan, maka seluruh tubuh terpanggil merasa panas dan terjaga." (HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2586)

Dengan demikian, untuk menyatukan barisan kaum Muslimin dalam menghadapi sergapan musuh-musuh Allah dengan segala makar-makar mereka, maka hendaklah kaum Muslimin itu kembali kepada tauhidullah. Apabila kaum Muslimin berada di atas satu tauhid, maka mereka akan memiliki teropong untuk mendeteksi gerakan-gerakan musuh mereka dan melihat gerak-gerik dengan segala persiapannya pada babak berikutnya (disadur dari kitab Firqatun Najiyah dengan beberapa pengurangan dan penambahan karya Syaikh Jamil Zainu).

Walhasil, kita serukan kepada segenap kaum Muslimin agar bangkit dari tidur mereka untuk menyongsong kebrutalan musuh-musuh Allah dalam penjarahan mereka terhadap kesucian fitrah generasi Islam dengan peperangan yang mereka telah kobarkan, mulai dari nenek moyang mereka --yaitu iblis--, sampai akhir jaman. Kita serukan pula kepada segenap kaum Muslimin untuk merapatkan barisan dalam pertempuran yang akan mereka jalani melawan tentara-tentara jajahan iblis. Demikian Allah kutip niat mereka dalam kitab suci-Nya :
"Dan sekali-kali tidak akan ridha kepadamu (Muhammad) orang-orang Yahudi dan Nashrani sehingga kalian mengikuti agama mereka." (Al-Baqarah : 120)

Mulailah wahai kaum Muslimin mengawali kehidupan ini dengan mentauhidkan Allah, menjalankannya di atas tauhid dan menutup kehidupan ini dengan mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Wallahu a'lamu bish-shawwab.

Sumber : Majalah Salafy edisi 38 halaman 24-25.

0 komentar:

Posting Komentar