Pencegahan terhadap pengaruh sihir yang paling efektif adalah dengan berdzikir, berdo'a dan ta'awudz (meminta perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala) dengan ayat-ayat Al-Qur'an maupun dari hadits-hadits yang shahih. Di samping itu harus menjalankan semua kewajiban Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menjauhi hal-hal yang diharamkan-Nya serta bertaubat dari segala maksiat dan dosa-dosa.
Di antara do'a-do'a dan dzikir-dzikir itu adalah :
1. Membaca ayat kursi, dua ayat akhir surat Al-Baqarah, Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas ketika hendak tidur, pagi hari setelah shalat Subuh dan awal malam hari setelah shalat Maghrib.
Telah tetap dari Nabi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa siapa saja yang membaca ayat kursi pada malam hari akan terus menerus dalam penjagaan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak diganggu setan. Sebagaimana yang dikatakan oleh setan kepada Abu Hurairah radliyallahu 'anhu yang dibenarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengatakan: Dia jujur kepadamu padahal dia pendusta.
"Barangsiapa membaca ayat kursi sebelum tidur, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan terus melindunginya sampai pagi hari dan tidak akan didekati oleh setan." (HR. Bukhari)
2. Membaca dzikir dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Dengan nama Allah yang bersama nama-Nya tidak ada yang dapat memberi mara bahaya di bumi maupun di langit dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Sebanyak tiga kali setelah selesai shalat Subuh." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
4. Membiasakan ta'awudz dengan lafadh :
"Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari setiap kejahatan yang diciptakan." (HR. Muslim) Pada malam hari dan siang hari dan ketika singgah di suatu tempat.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan : "Barangsiapa yang singgah di suatu tempat dan padang pasir, laut atau tempat angker lalu ia mengucapkan dzikir di atas, tidak ada yang dapat mencelakakannya sampai melewati tempat itu."
Demikian pula mengucapkan dzikir-dzikir harian yang lain, seperti dzikir ketika masuk WC, ketika akan jima' (bersetubuh), dzikir setelah shalat wajib dan membaca Al-Qur'an. Insya Allah dengan berdzikir memakai dzikir-dzikir dan do'a-do'a di atas akan terjaga dari semua kejahatan sihir dan yang semacamnya, dengan didasari kejujuran, keimanan, keikhlasan, kesungguhan, kepercayaan kepada-Nya dan tawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pengobatan Setelah Terkena Sihir
Pengobatan setelah terkena sihir ada beberapa macam yaitu :
1. Mengeluarkan atau membuang ikatan sihir dengan membakar atau menghancurkan buhul-buhul (tempat ikatan sihir). Cara ini adalah cara yang paling efektif untuk menghilangkan pengaruh sihir.
2. Dengan membaca ruqyah yang disyariatkan seperti membaca surat Al-Araf 118-122, Surat Yunus ayat 79-82, Surat Thaha ayat 65-70, surat Al-Kafirun ayat 1 sampai terakhir, surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas. Kemudian ditiupkan ke dalam air yang cukup untuk mandi, sebagian diminumkan tiga kali dan sisanya untuk mandi. Jika perlu dilakukan berulang-ulang sampai hilang sihirnya.
3. Dibacakan surat Al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas tiga kali atau lebih dengan meniupkannya dan mengusapkan di wajah yang terkena sihir dengan tangan kanan.
4. Mencari tempat-tempat sihir di mana saja berada baik di dalam tanah, gunung, atau tempat yang lainnya. Jika telah ditemukan segera dihancurkan atau dibakar.
5. Membaca do'a seperti do'a malaikat Jibril yang meruqyah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di atas. Atau do'a yang lain seperti :
"Wahai Tuhan pemilik manusia, hilangkanlah sakit dan sembuhkanlah. Engkau adalah Maha Penyembuh. Tiada kesembuhan kecuali dari_mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit." (HR. Muslim)
Demikianlah hal-hal yang dapat mengobati dari pengaruh sihir. Adapun pengobatan sihir dengan sihir adalah perbuatan terlarang oleh syariat karena terdapat unsur kesyirikan,, yaitu meminta bantuan kepada jin. Demikian pula dilarang menanyakan kepada dukun atau orang pintar karena mereka pada hakekatnya adalah pendusta, kufur, sesat dan teman setan, serta mengaku tahu ilmu ghaib dan ini adalah syirik akbar yang nyata. (Risalah fi Hukmi Sihri wal Kahanah, Syaikh Bin Baaz. hal. 9). Sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Barangsiapa yang mendatangi kahin (dukun) dan membenarkan apa-apa yang diucapkannya sungguh ia telah kafir (ingkar) dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Abu Dawud, shahih, lihat tahqiq Fathul Majid oleh Syaikh Muhammad Hamid Al-Faqi hal. 355)
Kalau orang yang mendatangi dukun saja dikatakan ingkar terhadap apa yang dibawa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentu bagi si dukun lebih daripada itu keingkarannya. Kepada Allah sajalah kita mohon hidayah dan bimbingan agar terhindar dari segala amal kejahatan yang menjerumuskan ke neraka serta kita mohon kepada-Nya pemeliharaan dan pemahaman agama yang benar agar terjauh dari setiap perselisihan syariat yang agung ini.
Amiin ya Rabbal 'alamiin.
Sumber : Majalah Salafy edisi 25 halaman 50-51.
0 komentar:
Posting Komentar