Akhlak yang mulia adalah akhlaknya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta'ala memuji kemuliaan akhlak Rasul-Nya ini di dalam Al-Quranul Karim sebagaimana firman-Nya:
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (Al-Qalam: 4)
Ummul mukminin Aisyah radliyallhu 'anha ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ia pun menjawab: "Akhlak beliau adalah Al-Qur'an." (HR. Muslim)
Demikian pula Anas radliyallahu 'anhu menyatakan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bagus akhlaknya (dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berpesan di dalam sabdanya:
"Sesungguhnya yang paling baik di antara kalian ialah yang paling bagus akhlaknya." (HR. Bukhari dan Muslim dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash)
Jika demikian keadaannya dan nilainya akhlak karimah, maka sepantasnya kita untuk berakhlak dengan akhlak yang mulia sebagaimana akhlaknya Khairul Anam (sebaik-baik manusia) shallallahu 'alaihi wa sallam.
Di antara akhlak-akhlak yang mulia ialah:
Malu
Akhlak ini adalah warisan para nabi yang terus diambil dan diamalkan dari generasi ke generasi hingga sampai ke umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ini, sebagaimana sabda beliau:
"Sesungguhnya apa yang diperoleh manusia dari ucapan kenabian yang pertama ialah: kalau kamu tidak malu maka lakukanlah yang kamu kehendaki. (HR. Bukhari dalam Kitabul Adab 7/100 dari Abu Mas'ud radliyallahu 'anhu)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai imam seluruh Nabi Allah adalah seorang yang sangat pemalu bahkan lebih malu daripadaseorang gadis yang berada dalam pingitan. Malu juga sifatnya para malaikat Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sebaik-baik akhlak adalah akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Wallahu a'lamu bish-shawaab.
Dikutip dari Majalah Salafy edisi XXVIII.
0 komentar:
Posting Komentar